Contoh Inovasi atau Solusi sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pangan di Masa Depan

Seiring bertambahnya jumlah penduduk di dunia, kebutuhan akan pangan pun semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk yang dapat mencapai 2 kali lipat jumlah saat ini di tahun 2050 dikhawatirkan tidak dapat diikuti dengan pertumbuhan pangan. Salah satu bahan pangan yang digemari masyarakat adalah daging, namun kebutuhan daging yang meningkat juga dikhawatirkan tidak dapat diimbangi dengan kemampuan produksi daging. Oleh sebab itu, di beberapa negara peneliti-peneliti telah mengembangkan beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan bahan lain untuk membuat daging buatan.

Profesor Mitsuyuki Ikeda

Profesor Mitsuyuki Ikeda di Jepang telah membuat daging burger yang terbuat dari kotoran manusia. Penelitian tersebut awalnya bertujuan untuk menjawab keresahan pemerintah mengenai selokan yang kerap kali tersumbat oleh kotoran dan sampah. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Profesor Ikeda juga mampu menjadi solusi bagi krisis pangan di masa yang akan datang. protein yang terdapat dalam kotoran manusia pertama diekstrak dan kemudian ditambahkan dengan enhancer berupa protein kedelai. Campuran kemudian ditambahkan dengan pewarna merah agar produk akhir menyerupai daging asli. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam exploder  untuk dibentuk menyerupai burger. Nilai gizi yang terkandung dalam daging buatan tersebut merupakan 25% karbohidrat, 63% protein, 3% lipid, dan 9% mineral.

Selain daging buatan yang terbuat dari kotoran manusia, beberapa peneliti di Rusia mengembangkan sebuah daging yang terbuat dari maggot alias telur lalat. Lalat awalnya diberikan perlakuan sehingga memiliki siklus hidup yang lebih pendek agar produksi larva sering terjadi. Larva yang dihasilkan pun kemudian diambil dan diberi nutrien yang dicampur dengan air agar nutrien dapat menyebar dengan merata dan biomassa larva meningkat. Nutrien diambil dari sisa makanan yang masih memiliki nilai nutrisi. Larva kemudian diinkubasi hingga 4 hari hingga tumbuh menjadi belatung yang kemudian dipisahkan dari nutrien. Biomassa yang didapatkan mengandung 56% protein dan 12-20% lemak. Belatung kemudian di[anen dan digiling menjadi pasta kemudian ditambahkan roti, susu, telur, dan bawang, serta garam dan merica untuk rasa. Campuran kemudian dibentuk dan dimasak hingga matang.

Namun, kedua daging buatan memiliki tantangan tersendiri, yaitu dari segi penerimaan konsumen dan tentangan dari hukum dan kepercayaan konsumen. Sebagai contoh, negara-negara yang menganut agama Islam akan susah menerima daging buatan yang dibuat dari serangga dan kotoran manusia karena bahan-bahan dasar tersebut pasti tidak halal. Selain itu, mayoritas masyarakat masih tetap jijik dalam mengkonsumsi serangga, terlebih lagi kotoran manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persyaratan PIRT: Uji Lab

Manajemen Rantai Pasok Halal

Pemanis Buatan