Elemen dan Prinsip dalam Manajemen

Dalam menjalankan praktik manajemen baik di dunia bisnis atau industri, terdapat prinsip-prinsip dan elemen-elemen yang perlu diingat agar manajemen dapat berjalan dengan baik. Salah satu tokoh yang meletakkan fondasi utama dalam prinsip-prinsip manajemen adalah Henri Fayol pada tahun 1917. Beliau mengemukakan dalam publikasinya bahwa terdapat 14 prinsip manajemen yang sebaiknya dianut oleh perusahaan agar dapat berjalan dengan sukses. 14 prinsip itu adalah;

1. Divisi Kerja:Setiap karyawan dispesialisasi ke dalam area tertentu sesuai dengan kemampuan.
2. Autoritas dan Tanggung Jawab: Manajer memiliki hak untuk menyuruh karyawan yang berada di bawahnya namun dengan tanggung jawab.
3. Disiplin
4. Kesatuan dalam Komando Kerja: Setiap karyawan hanya melakukan tugas yang diberikan oleh satu manajer untuk menghindari kebingungan dan miskomunikasi.
5. Kesatuan dalam Arah: Segala aktivitas dilakukan oleh tim dan manajer bertanggung jawab untuk memonitor perkembangan aktivitas.
6. Pendahuluan akan Kepentingan Organisasi: Kepentingan Individu tidak boleh mengalahkan kepentingan organisasi.
7. Remunerasi: Upah yang diberikan harus cukup agar karyawan termotivasi dan bekerja dengan produktif.
8. Derajat Sentralisasi: Pemegang keputusan akhir adalah yang memiliki jabatan tertinggi di perusahaan.
9. Rantai Skalar: Sebuah perusahaan harus memiliki susunan jabatan atau hierarki yang jelas.
10. Teratur: Karyawan harus bekerja dengan teratur dan rapi.
11. Keadilan: Manajer harus mampu mengawasi karyawan dan memperlakukan mereka dengan adil dan tidak setengah-setengah.
12. Stabilitas Masa Jabatan Personil: Manajemen berusaha meminimalisir pergantian personil dan berusahan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan tempat kerjanya. Pergantian karyawan harus seimbang dengan hasil yang diberikan.
13. Inisiatif: Karyawan diberi kesempatan untuk mengemukakan ide baru sehingga karyawan mendorong keterlibatan dan ketertarikan karyawan.
14. Semangat Koperasi: Manajer mampu menciptakan suasan kerja dimana personilnya saling mengerti dan mempercayai satu dengan yang lain, serta mampu menciptakan  moral kerja yang baik.

Selain 14 prinsip tersebut terdapat beberapa elemen dalam manajemen, yaitu; perencanaan, organisasi, perintah, koordinasi, dan kontrol. Dalam perencanaan terdapat 4 fitur penting, yaitu; kesatuan, kontinuitas, fleksibilitas, dan presisi. Menurut Henri Fayol, secara umum semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi keterampilan manajemen yang dimiliki namun semakin rendah kebutuhan akan keterampilan teknis.

Manajemen tidak hanya dilakukan pada zaman modern. Manajemen sendiri telah ada sejak lama meskipun pada saat itu belum terdapat istilah "manajemen". Manajemen telah berkembang seiring berjalannya waktu. Manajemen pada zaman terdahulu diterapkan oleh suku-suku untuk mengatur aktivitas keseharian dan tata letak bangunan agar rakyat suku tersebut dapat bertahan hidup dan mampu memiliki susunan / tatanan sosial yang jelas.

Manajemen di bidang pangan dapat terlihat di luar perusahaan-perusahaan, seperti pada usaha restoran atau cafe. Restoran dan cafe berbeda dari segi makanan dan minuman yang disajikan. Umumnya, restoran menyajikan makanan yang berbobot atau besar, seperti makan pagi, makan siang, brunch, dan makan malam. Sementara cafe menyajikan makanan yang berupa camilan atau kue yang cocok untuk dimakan dengan minuman cafe yang biasanya berupa kopi atau teh. Kedua bisnis tersebut menerapkan manajemen dalam aktivitas pembelian bahan baku, produksi, servis, kontrol, sumber daya manusia, dan pemasaran. Pada pemasaran sendiri terdapat dua arah orientasi, yaitu; orientasi pada produk dan pada penjualan. Orientasi produk mengacu pada penjualan produk, dalam hal ini makanan atau minuman yang ditawarkan, sesuai dengan tren atau permintaan pasar. Sebagai contoh, apabila dalam suatu kurun tertentu sedang tren 3D latte art, maka cafe-cafe sekitar akan berusaha untuk membuat dan menjualnya untuk meningkatkan popularitas cafe dan mengundang lebih banyak pelanggan. Sementara orientasi pada penjualan mengacu pada penjualan produk yang belum tren atau sebenarnya tidak dibutuhkan, namun pada akhirnya dibutuhkan. Sebagai contoh, dahulu masyarakat tidak membutuhkan smart phone, namun setelah suatu perusahaan A meluncurkan smart phone untuk pertama kali, semua masyarakat mencoba dan membeli. Hingga sekarang permintaan pasar akan smart phone masih tinggi dan sebagai akibatnya masyarakat semakin membutuhkan smart phone untuk aktivitas kesehariannya.