Pemisahan

Pertemuan 6

Dalam dunia industri sering dilakukan pemisahan bahan. Tak terkecuali pada industri pangan yang selalu memerlukan teknik pemisahan yang tepat bagi produk-produk makanan yang akan dihasilkan. Contohnya dapat dilihat pada proses distilasi alkohol yang telah dibahas pada pertemuan (post) sebelumnya. Contoh lainnya dapat dilihat pada industri lain seperti pembuatan parfum.
Senyawa esteris bunga diekstrak dengan cara direbus terlebbih dahulu bunga yang akan dipakai baunya sebagai parfum sehingga terbentuk uap. Uap tersebut ditampung dan didinginkan sehingga terbentuk tetesan-tetesan yang merupakan parfum itu sendiri. Bisa dilihat bahwa sebenarnya pembuatan parfum hampir sama dengan cara distilasi pada alkohol. Hanya saja, pemisahan senyawa esteris dengan air disebut distilasi khusus.

Cara lain selain distilasi adalah ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu cara yang biasanya dilakukan untuk memisahkan campuran yang terbentuk dari padatan dan cairan atau pemisahan komponen dengan menggunakan solfen. Contoh dari ekstraksi adalah ekstraksi kafein dari kopi. Kopi pertama-tama digoreng untuk memunculkan warna dan aromanya. Penggorengan harus memperhatikan suhu, lama penggorengan, dan jenis kopinya. Setelah digoreng, biji kopi ditumbuk dan diberi air sehingga kafein akan terlarut dalam air. Kafein kemudian dipisahkan dari ampas, sehingga terbentuk ekstrak yang dibutuhkan. Pembuatan santan juga menggunakan ekstraksi. Bila santan tersebut digodok dan diuapkan airnya akan terbentuk minyak kelapa. Ekstraksi dapat dilakukan bila terdapat perbedaan daya larut yang lumayan besar. Garam dan gula yang dilarutkan dalam air yang sama akan susah untuk dipisahkan karena daya larutnya yang hampir sama.

Kafein juga bisa didapatkan dari penyaringan atau filtrasi. Hasil saringan kemudian disemprotkan dalam wadah lain yang dihilangkan tekanannya sehingga ruang dalam wadah tersebut vakum. Ketika disemprotkan, air akan langsung menguap pada ruang vakum. Penyemprotan ini dilakukan untuk memudahkan pemisahan air dengan kafein dalam jumlah banyak. Teknik ini disebut sebagai teknik evaporasi, karena menggunakan teknik penguapan. Teknik evaporasi juga digunakan dalam pembuatan susu tanpa lemak atau susu skim, dimana sebelum disemprotkan lemak sudah dipisahkan terlebih dahulu. Pemanasan hasil filtrasi juga dapat dipanaskan untuk menguapkan air. Hanya saja, teknik pemanasan akan membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efisien.

Pemisahan bahan padatan dengan padatan dapat dilakukan dengan cara diayak, dirimbang, dan ditampi. Diayak berarti pemisahan dengan cara digoyangkan sehingga dapat terlihat bahan lain yang tak diinginkan. Contohnya pada pengayakan beras untuk memisahkan batu dari beras. Dirimbang menggunakan air dan biasanya dilakukan untuk memisahkan bahan pangan dari batu dan benda lain yang tidak diinginkan. Setelah diberi air, dimiringkan sedikit wadah, untuk merimbang, sehingga batu akan tertinggal di atas sementara bahan pangan turun terlebih dahulu karena perbedaan massa. Ditampi dilakukan dengan cara membalikkan bahan pangan di udara. Benda yang lebih berat (batu) akan jatuh terlebih dahulu sehingga dapat dipisahkan dari bahan pangan yang diinginkan. Bila padatan-padatan tersebut besar dapat dipisahkan begitu saja.

Pemisahan cairan dengan cairan dapat dilakukan dengan menggunakan absorben. Absorben dipilih berdasarkan cairan mana yang ingin diambil atau tidak dibutuhkan. Misalkan pada pemisahan minyak dan air. Bila minyak yang diinginkan, maka gunakan absorben yang dapt menyerap air dan sebaliknya.

Proses pemisahan bervariasi. Bila jenis zat yang dipisahkan ada banyak, misal pada minyak bumi, dapat dilakukan refraksi, dilanjutkan dengan pemecahan, kemudian pemisahan dalam kolom-kolom. Tiap kolom berisi zat yang berbeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persyaratan PIRT: Uji Lab

Manajemen Rantai Pasok Halal

Pemanis Buatan