Pentingnya Managemen dalam Usaha di Bidang Pangan



Setelah sekian lama tidak post, kali ini saya akan membahas seberapa pentingnya managemen dalam menjalankan usaha, khususnya di bidang pangan. Banyak usaha di bidang makanan mengalami kegagalan karena tidak dapat menjawab keinginan konsumen ataupun karena perencanaan yang kurang matang. Oleh karena itu, untuk post kali ini dan ke depannya akan diulas sedikit demi sedikit kepentingan managemen.

Managemen berperan penting dalam kelanjutan usaha kita, apa pun jenisnya. Managemen mencakup perencanaan usaha, seperti apa yang akan dilakukan dan dibutuhkan dalam menjalankan usaha agar dapat berjalan lancar, jenis peralatan yang paling efektif untuk digunakan, desain kemasan yang mampu menarik perhatian konsumen, dan lain sebagainya.

Sebuah rencana tidak akan menjadi apa pun apabila tidak dilaksanakan. Semua kegiatan yang telah dilakukan dalam mempersiapkan suatu usaha, event-event apa saja yang dapat menarik konsumen, desain, dan lain sebagainya harus diterapkan untuk mengetahui apakah rencana sudah dilaksanakan dengan baik dan apakah sesuai dengan keinginan konsumen. Apabila konsumen tidak terlalu menunjukkan antusiasme terhadap salah satu rencana atau lebih maka harus melakukan evaluasi ulang dan perubahan.

Selain pelaksanaan rencana, kita harus selalu memperhatikan penjualan usaha kita. Apakah penjualan konstan, semakin meningkat, atau menurun dapat mempengaruhi pendapatan kita atau keuntungan yang kita dapatkan. Hampir semua usaha menginginkan keuntungan, karena keuntungan akan digunakan untuk dapat tetap menjalankan usaha kita. Usaha yang tidak menghasilkan keuntungan tidak akan mampu membiayai seluruh kebutuhan usaha.

Dalam sebuah usaha pasti terdapat sebuah tim yang menjalankannya. Satu tim pada umumnya terbagi menjadi 3 bagian dengan tugasnya masing-masing, yaitu; bagian pemasaran, keuangan, dan pemrosesan. Setiap divisi atau bagian tidak bisa berdiri sendiri dan harus mengandalkan divisi lainnya agar usaha sukses. Sebagai contoh; pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan promosi. Melalui promosi dan penjualan, bagian keuangan dapat memperkirakan jumlah produksi berikutnya dan merencanakan keuangan usaha ke depan. Kemudian menjadi tugas bagian pemrosesan untuk meproduksi sesuai dengan jumlah yang ditetapkan.

Berikutnya, akan dijelaskan mengenai peraturan-peraturan di bidang pangan. Silahkan dibaca :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persyaratan PIRT: Uji Lab

Gambar
Setelah membahas mengenai SKDU pada post sebelumnya, kali ini akan dibahas mengenai uji lab. Uji lab dilakukan untuk memastikan makanan atau minuman yang akan didaftarkan nomor PIRT serta disebarluaskan sudah aman untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan konsumen. Contoh Hasil Uji Lab Uji lab dilakukan di Labkesda masing-masing daerah. Selain itu, jenis uji yang akan digunakan berbeda untuk setiap wilayah. Apabila pembaca berada di daerah Kabupaten Tangerang, maka uji lab dilakukan di labkesda Kota Tangerang Selatan dan jenis uji yang dilakukan terhadap sampel makanan atau minuman kita adalah uji TPC dan kapang. Uji TPC atau Total Plate Count dilakukan untuk mengukur seberapa banyak bakteri yang tumbuh pada makanan kita dalam jangka waktu dan kondisi tertentu. Apabila jumlah TPC melebihi standar yang diperbolehkan untuk jenis makanan atau minuman yang diujikan, maka kemungkinan besar makanan atau minuman kita tidak diperbolehkan untuk disebarlua...
Baca selengkapnya

Manajemen Rantai Pasok Halal

Gambar
Pada post sebelumnya telah disinggung mengenai regulasi dan tata cara mendapatkan sertifikasi halal. Pada post kali ini akan dibahas mengenai rantai pasok halal. Rantai pasok halal merupakan kegiatan manajemen sepanjang rantai pasok yang bertujuan untuk menjaga integritas kehalalan dari suatu produk mulai dari penerimaan bahan baku hingga ke tangan konsumen, sehingga produk tetap halal dan aman untuk dikonsumsi. Pada rantai pasok halal terdapat 3 fondasi penting yang harus diperhatikan, yaitu; Kontak langsung dengan haram Bahaya kontaminasi: dipengaruhi oleh karakteristik bahan, seperti padat atau cair, kering atau basah, dsb. Persepsi konsumen muslim: bergantung pada ajaran yang didapatkan dan adat setempat. Model Manajemen Halal Rantai pasok halal memiliki model manajemen layaknya rantai pasok biasa, namun ditambahkan beberapa poin kritis yang harus diperhatikan. Berikut merupakan model manajemen rantai pasok halal yang dibuat oleh Van deh Vorst dan Beulens pada tahun 20...
Baca selengkapnya

Pemanis Buatan

Gambar
Terdapat berbagai jenis produk makanan dan minuman yang menggunakan pemanis. Pemanis ditambahkan dalam makanan untuk menambahkan rasa manis. Selain sebagai pemanis, pemanis juga dapat ditambahkan untuk mengentalkan atau mengawetkan suatu produk makanan atau minuman. Pemanis tidak selalu alami, beberapa jenis pemanis merupakan pemanis buatan. Pemanis buatan terkadang ditambahkan karena mampu memberikan rasa manis berkali-kali lipat apabila dibandingkan dengan gula biasa. Penggunaan pemanis buatan mampu menghemat biaya produksi karena pemanis buatan tidak perlu ditambahkan dalam jumlah yang banyak untuk mencapai tingkat kemanisan yang diinginkan. Contoh pemanis buatan: sakarin, aspartam, dan siklamat Peraturan mengenai penggunaan pemanis buatan di Indonesia terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) , sementara batas penggunaannya diatur dalam PerKa BPOM RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Batas Maksimum Bahan Tambahan P...
Baca selengkapnya